Banda Aceh, SIPNEWS.ID – Ditengah merosotnya mutu pendidikan Aceh, Dinas pendidikan Aceh justru menghambur-hamburkan anggaran hingga belasan miliar rupiah untuk pengadaan sejumlah mobil mewah.
Pengadaan sejumlah mobil mewah Dinas Pendidikan Aceh pada tahun 2022, sama sekali tidak memiliki urgensi terhadap kemajuan pendidikan Aceh, hal ini disampaikan Samsul Bahri, Ketua Lemkaspa,Senin, (13/02/2022).
“Ditengah kondisi mutu pendidikan Aceh rendah, semestinya anggaran miliaran tersebut bisa dipergunakan untuk kesejahteraan tenaga pengajar di daerah berupa insentif tunjangan yang diberikan bagi tenaga pengajar terutama di daerah-daerah terpencil, pelosok Aceh,” kata Samsul.
Ditambahnya, mereka hari ini para tenaga pengajar, justru dengan serba keterbatasan dalam mendidik anak-anak Aceh. Dengan anggaran sebesar itu, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan para tenaga pengajar di daerah terpencil.
Lebih lanjutnya, tambah Samsul. Pengadaan sejumlah unit mobil hanya nikmati oleh segelitir oknum-oknum tertentu yang mencari keuntungan dibalik pengadaan kendaraan dinas tersebut.
Samsul juga menambahkan, kepala Dinas Pendidikan Aceh untuk mengedepan kepentingan kualitas pendidikan Aceh yang hingga saat ini tingkat kualitas jauh tertinggal.
Di ungkapkan samsul hasil report yang dikeluarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tahun 2021 pada Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) menampilkan capaian nilai rata-rata Tes Potensi Skolastik (TPS) siswa Aceh kalah jauh bersaing dengan siswa di wilayah Pulau Sumatera.
Bahkan mutu Pendidikan di Aceh sangat rendah bila di sejajarkan dengan provinsi lain di kawasan timur Indonesia, seperti Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan sebagian Provinsi di Sulawesi.
“Harusnya disdik Aceh fokus pada perbaikan mutu pendidikan di Aceh bukan menghamburkan uang untuk memperoleh fasilitas mobil mewah bagi elit pejabat disdik Aceh.
“Jika dibandingkan anggaran Pendidikan Aceh tahun 2021 sebesar 3.6 Triliunan Rupiah itu setara dengan total APBD Provinsi Bengkulu 3.6 Triliun rupiah. Tapi mutu Pendidikan Provinsi Bengkulu jauh lebih baik dari Aceh, berada di posisi rangking 18 Nasional, sedangkan Aceh di urutan 24 tingkat terbawah dari 33 Provinsi di Indonesia berdasarkan skor capaian rata-rata nilai kelulusan SBMPTN tahun 2020 lalu,” Ungkap Samsul.
Oleh karenanya, Ketua LEMKASPA meminta gubernur untuk mengevaluasi kinerja Al Hudri selaku Kadisdik Aceh yang di nilai belum manpu meningkatkan kualitas dunia Pendidikan Aceh, terutama para tenaga pengajar. Demikian ungkapnya. (Red)