Kodim 0101/Aceh Besar Antisipasi Balatkom dan Paham Radikal

Gambar Gravatar
Kodim 1010
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0101/Aceh Besar Letnan Kolonel Inf M. Fahdi, SH saat menjadi pembicara “Mewujudkan Binter TNI AD yang Adaptif Melalui Mewaspadai Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal Demi Keselamatan NKRI. Foto: Ist

Kodim 0101/Aceh Besar Antisipasi Balatkom dan Paham Radikal

BANDA ACEH, SIPNEWS.ID-Kodim 0101/Aceh Besar telah menggelar kegiatan Pembinaan Antisipasi Bahaya Laten Komunis (Balatkom) dan Paham Radikal Tahun 2021, bertempat di Aula Makodim 0101/Aceh Besar Jalan S.T.A Mahmudsyah Nomor 32, Gampong Baro, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Kamis pekan lalu.

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0101/Aceh Besar Letnan Kolonel Inf M. Fahdi, SH. Dengan mengusung tema “Mewujudkan Binter TNI AD yang Adaptif Melalui Mewaspadai Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal Demi Keselamatan NKRI”.

Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu agar seluruh prajurit dan Keluarga Besar TNI (KBT) benar-benar memahami tentang Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal sehingga mampu mencegah berkembangnya ajaran komunisme dan paham radikal di wilayahnya.

Disitu, Kasdim 0101/Aceh Besar Letkol Inf M. Fahdi,SH menyampaikan, bahwa pada era setelah reformasi yang terjadi di Indonesia, banyak hal yang memang menjadi pemicu perpecahan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi bahkan dalam era digital saat ini.

“Perkembangan inilah yang dapat memicu adanya konflik, dimana mudahnya dapat disusupi dengan paham-paham komunis dan radikal melalui penyebaran informasi yang salah atau berita bohong (Hoax),” terangnya.

Dia juga menekankan agar seluruh prajurit TNI selalu siap dan waspada jika adanya kegiatan yang berbau radikalisme dan juga terhadap paham nya, dimana paham tersebut tidak sejalan dengan ideologi Pancasila.

“Selaku anak bangsa harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat memecah belah kita dan masuknya paham komunisme dan radikalisme,” ujar Dandim.

Disaat pandemi Covid 19 sekarang ini, tambahnya, semua sibuk menangani penyebaran virus tersebut, baik menyembuhkan yang terpapar maupun pencegahan agar tidak terpapar. Situasi itulah akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk masuk dan menanamkan paham komunisme dan radikalisme.

“Dalam situasi seperti ini melalui kelompok-kelompok tertentu yang anti terhadap kebijakan pemerintah, mereka akan berusaha masuk sehingga dapat mengganggu stabilitas keamanan,” tutupnya.

Seperti diketahui, era Sukarno berkuasa, banyak anggota TNI yang ikut aktif terlibat paham komunisme, baik secara terang terangan mendukung PKI  dan banyak juga yang diam-diam. Puncaknya, pada G 30 S PKI, malah ada perwira TNI menjadi aktor penculikan perwira tinggi TNI sendiri. (ril)

Pos terkait