Banda Aceh, SIPNEWS.ID – Imran Mahfudi, SH, Sekretaris Desk Pilkada Aceh, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW-PKB) Aceh mengatakan, Muhammad Nazar, S.Ag memiliki peluang untuk mendapat dukungan PKB.
Mantan Wagub Aceh 2007 – 2012 itu, tambah Imran Mahfudi, sudah dikenal luas dan memiliki pengalaman dan kafasitas, katanya usai menerima berkas pendaftaran di Kantor DPW PKB Aceh, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu, 15 Mei 2024, sekitar pukul 11.30 WIB.
Sejauh ini, baru dua orang calon gubenur Aceh periode 2025 – 2030 yang mendaftar ke PKB, Salah satunya Muhammad Nazar yang juga telah bertemu dengan Ketua Umum dan jajaran DPP PKB beberapa waktu lalu.
Ditambah Imran Mahfudi, keputusan untuk mengusung calon gubernur dan Bupati atau Walikota adanya di Dewan Pimpinan Pusat, khusus di Aceh kita memang harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi.
Wagub Aceh periode 2007-2012, Muhammad Nazar makin mendapat dukungan luas dari masyarakat, melalui media sosial (Medsos) berbagai platform dukungan untuk Muhammad Nazar sangat viral.
Hal ini dinilai berkaitan dengan kesuksesan pembangunan di Aceh ketika menjabat sebagai wakil gubernur beberapa waktu lalu.
Berbagai program inspiratif, inovatif, maju, berani dan pro rakyat yang selalu diingat rakyat seperti kesehatan gratis, beasiswa dan penguatan pendidikan besar-besaran, pembangunan infrastruktur, rintisan investasi, rintisan program energi dan kelistrikan, revitalisasi dayah termasuk pembangunan dayah perbatasan, dai perbatasan, ekonomi rakyat.
Muhammad Nazar juga sangat dikenal di tingkah nasional dan internasional karena kemampuan komunikasi, lobi dan responsnya yang selalu menarik simpati luar untuk membantu Aceh.
Nazar sudah dikenal hingga mancanegara sejak 1999, bahkan telah menjadi penulis rutin dan aktif di media umum di Aceh, Sumatra dan nasional sejak ia masih berada di semester tiga jurusan kesusastraan Arab dan sejarah fak adab UIN Ar Raniry.
Nazar adalah tokoh Aceh yang bukan hanya populer dan dikenal hingga akar rumput dan semua kalangan, tetapi ia memiliki kapasitas, multi talenta, menguasai rinci berbagai disiplin ilmu pengetahuan umum dan agama hingga sejarah dan politik, memikik aura dan kemampuan kepemimpinan sangat kuat serta kharismatis, ideologis, konsisten. Bagi seorang Nazar, Aceh harus dibangun sampai maju tetapi tidak boleh mengabaikan paradigma keAcehan dan keislaman yang telah menjadi kekuatan khsusus secara turun temurun.[r]