Tokoh Pidie Dukung Jokowi Selesaikan HAM Berat di Rumoh Geudong

Gambar Gravatar

Tokoh Pidie Dukung Jokowi Selesaikan HAM Berat di Rumoh Geudong

SIGLI, SIPNEWS.ID – Tokoh masyarakat Pidie, Drs.Hanan Abdullah menegaskan dukungannya terhadap langkah Presiden Jokowi yang memulai (Start Kick-off) penyelesaian Hak Asasi Manusia (HAM) berat di Rumoh Geudong.

Bacaan Lainnya

“Saya mendukung upaya Presiden RI Bapak Joko Widodo dalam menyelesaikan persoalan HAM berat di Aceh,” tegasnya dalam rilis pers yang diterima redaksi media ini, Ahad, 25 Juni 2023.

Terkait polemik pembersihan lahan di Rumoh Geudong dan kini menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Aceh, dia berharap masyarakat dapat berpikir positif.

“Mari kita sambut kedatangan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (27/6/2023),” ajaknya.

Adapun kunjungan kerja (Kunker) Presiden Indonesia itu untuk melakukan kick-off penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu di Aceh secara non-yudisial.

“Saat ini, Rumoh Geudong telah dibersihkan seperti Tanaman ilalang dan sejumlah pohon di Rumoh Geudong telah ditebang sehingga sebagian telah bersih,” ungkapnya.

Terkait ada bangunan yang dihilangkan seperti tudingan di media massa beberapa hari belakangan ini, dia membantah dengan tegas.

“Pemerintah Kabupaten Pidie dituding menghilangkan bukti sejarah, hal tersebut sebenarnya bukan bangunan karena memang tidak ada bangunan yang dirobohkan,” ucap tokoh masyarakat Gampong Bili Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie ini.

Selain itu sebutnya, program Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat perlu diapresiasi, sebab dengan cara inilah seharusnya masyarakat Aceh khususnya tokoh – tokoh masyarakat mendukung program pemerintah demi kebaikan bersama.

“Dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Pidie melakukan pembersihan lahan di Rumoh Geudong tersebut bukan menghancurkan. Sebab yang ada di rumoh Geudong tersebut bukanlah bangunan melainkan rumput ilalang dan sejumlah bongkahan dinding sumur,” ujarnya.

Dia mengisahkan, pada peristiwa 21 Agustus 1998, saat api menghanguskan bangunan Rumoh Geudong yang berfungsi sebagai Pos Satuan Taktis (Sattis) TNI di Bili Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie. Dan menyisakan tembok di bagian belakang dan undakan (tangga) beton.

“Nah tembok tersebut dan sejumlah pepohonan di lokasi Rumoh Geudong itu, oleh Pemkab Pidie melakukan pembersihan,” ujarnya.

Untuk itu, dia berharap masyarakat Aceh harus bijak dalam menyampaikan aspirasi di depan publik maupun pernyataan di media massa.

“Sebab rakyat Indonesia tidak lama lagi akan merayakan pesta demokrasi maka apapun yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah untuk kebaikan kita bersama dan jaga perdamaian Aceh yang hakiki,” ajaknya penuh bijak. (R)

Pos terkait