Berjuang Demi Islam Atau Pancasila? Itulah judul tulisan Ahmad Khozinudin dilansir SIPnews.net kali ini. Mari kita baca tulisan Sastrawan Politik berikut ini:
Dahulu DN Aidit gembong PKI yang memperjuangkan Komunisme juga mengatakan membela Pancasila. Hari ini, semua partai politik yang membubarkan Ormas Islam, mempersekusi dakwah, mengkriminalisasi Ulama, juga berjuang untuk dan atas nama Pancasila.
Karena itu, sebelum beramal sudah sepatutnya kaum muslimin meluruskan niat dan tujuan. Berjuang karena Allah SWT atau karena dunia ? berjuang untuk Islam atau untuk Pancasila ?
Mengapa semua harus tegas, tidak boleh ada yang absurd, karena niat itu akan membawa pada amal. Jika niatnya karena Allah SWT dan untuk tujuan kemuliaan Islam dan kaum muslimin, sudah pasti tak akan ragu dengan syariat Islam, tak akan menolak memperjuangkan Khilafah. Namun, jika niatnya bukan karena Allah SWT, masih ada dunia dihatinya, baik dalam bentuk kehormatan, uang, kekhawatiran ditinggalkan pengikut, kebanggaan, jabatan, dll, sudah pasti akan selalu mencari-cari alasan untuk menolak syariat Islam dan Khilafah.
Saat ini, umat Islam harus memisahkan diri dengan para pelaku maksiat dan kekufuran. Perjuangan mereka, harus diselisihi. Jika mereka, berjuang demi demokrasi, demi Pancasila, kaum muslimin harus tegas berjuang demi Islam.
Sebagaimana kita niat sholat, puasa, haji, dll, niat berdakwah, itu semua karena Allah SWT dan untuk Islam. Jangan campurkan yang haq dan yang bathil. Kalau memperjuangkan Islam, wajib mencontoh Rasulullah dan para sahabat. Bukan taklid buta pada Montesqueu atau Soekarno.
Ketika meninggal dunia dan menghadap Allah SWT kelak, kita juga akan ditanya. Karena apa kamu berjuang ? lalu, kita akan dikumpulkan bersama orang-orang yang seperjuangan.
Kalau memperjuangkan Sosialisme Komunisme, akan dikumpulkan bersama Karl Marx, Frederick Engle, Lenin, Stalin, dll. Kalau berjuang demi demokrasi kapitalisme, akan dikumpulkan bersama Montesque, Plato, Adam Smith, David Ricardo, Keyne, dll. Kalau ikut membela Pancasila, boleh jadi dikumpulkan dengan DN Aidit.
Tentu saja, kita semua ingin dikumpulkan dengan Rasulullah Saw dan para sahabat. Dikumpulkan bersama Sahabat Abu Bakar RA, Umar RA, Utsman RA, Ali RA dan lainnya. Rasulullah membawa syariat Islam, para sahabat melanjutkan risalah Islam dengan menegakkan Khilafah. Jadi, kalau ingin berkumpul dengan Rasulullah Saw dan para sahabat, wajib memperjuangkan syariat Islam dan Khilafah.
Bukan sebaliknya, membenci syariat berdalih Pancasila. Mendeskreditkan Khilafah, berdalih Pancasila. Menolak menerapkan hukum Allah SWT, karena menganggap Pancasila lebih mulia ketimbang syariat Islam.
Dunia hanya numpang minum. Akhirat adalah tempat kembali. Sebaik-baik orang beriman, adalah mereka yang menyiapkan bekal untuk akhirat. Agar mereka, kelak dikumpulkan bersama Rasulullah Saw dan para sahabat.
Semoga, kita semua diberikan panjang umur dan kesehatan, murah rezeki, aman dan terlindungi, hingga bisa menyaksikan janji Allah SWT dan Nubuwah Khilafah tegak. Bukankah, kita semua meyakini Islam akan kembali tegak dan berkuasa di dunia ini ? [].