Taman Pelajar Aceh (TPA) gelar acara “Malam Renungan Stunami Aceh ke-20″*

Yogyakarta.Sipnews.id Pada tanggal 26 Desember 2024, Taman pelajar Aceh (TPA) Yogyakarta kembali sukseskan gelar acara “Malam Renungan Tsunami Aceh ke-20” yang diadakan di Bale Gadeng, Gondokusuman, kota Yogyakarta. Acara ini di mulai dengan shalat Maghrib berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan samadiah terhadap masyarakat yang telah syahid  Pada tanggal 26 Desember 2024, bencana tsunami Aceh .

Dalam Acara tersebut di pandu oleh Ust. Razali abdullah, MA. menjadi penceramah dan juga sebagai pembaca doa samadiah dalam memperingati acara gelar “Malam Renungan Tsunami Aceh ke-20” dengan tema “Solidaritas dan kebangkitan Aceh melalui generasi muda”, dalam ceramahnya beliau menyampaikan “hikmah dari peristiwa tsunami Aceh 20 tahun silam”

Bacaan Lainnya

Dalam Laporan nya  Ketua Panitia Pelaksana acara malam renungan Stunami Aceh ke-20 Muhammad Fahri Al-Farizi, ia  mengungkapkan dan mengapresiasi terhadap anggota panitia yang sangat luar biasa. Tiada kata lelah dalam menyukseskan acara ini. Saya juga sangat berterima kasih terhadap sponsor dan orang tua aceh yang berdomisili di Yogyakarta dalam mendukung serta menyukseskan acara ini”.

Ketua umum Taman Pelajar Aceh Yogyakarta (TPA) Muhammad Mufariq Muchlis menyampaikan “selama 20 tahun sudah Aceh diterpa tsunami, jangan sampai kita terpuruk terus menerus, namun jadikanlah momentum ini sebagai kebangkitan, di mulai dari taman pelajar ACEH” dan ketua umum (TPA) Taman Pelajar Aceh Yogyakarta menyatakan bahwa ini merupakan juga silaturrahmi antar masyarakat Aceh yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta.

Pada acara ini juga diisi oleh beberapa kata-kata sambutan dari berbagai organisasi, termasuk Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia-Yogyakarta atau disingkat dengan IKPMDI, dan juga dari Organisasi Himpunan Masyarakat Aceh (HIMA), yang mana mereka sangat mengapresiasi atas kebangkitan kembali Acara ini yang sudah lama tidak terlaksana.

Tarian Tradisional Aceh berhasil memeriahkan acara pada malam tersebut, penampilan pertama dimeriahkan oleh tarian guel yang berasal dari aceh tengah, pada penampilan selanjutnya juga tidak kalah memukaukan para penonton yaitu tarian ratoeh pukat yang berasal dari sanggar Cut Nyak Dhien, kemudian penampilan terakhir di isi oleh penampilan Rapai Grimpeng dari sanggar Seuraya (Seuniman Rapai Aceh Yogyakarta) yang berhasil membuat para penonton terhipnotis, Sanggar SEURAYA ini menampilkan syair-syair dan pujian sebagai tanda pengingat kepada Allah swt.

Seluruh masyarakat Aceh yang berdomisili di Yogyakarta turut berhadir dalam Acara memperingati 20 tahun stunami yang menewaskan ratusan ribu jiwa, masyarakat aceh ini dihadiri berbagai kalangan, termasuk mahasiswa Aceh, akademisi, pemuda dan juga orang tua Aceh yang berdomisili di Yogyakarta atau orang tua Aceh yang berada di perantauan.

Pos terkait