Banda Aceh – Ultimatum dari kalangan mahasiswa Aceh membuat jajaran unit kerja Badan Pengadan Barang/Jasa (BPBJ) ketar-ketir hingga keringat dingin.
Usai Mahasiswa Aceh melakukan seruan akan lakukan aksi demo, mendadak halaman Website Layanan Sistem Pengadaan Elektronik (LPSE) Aceh seketika aktif.
Koordinator Lapangan (Korlap) Kesatuan Aksi Pemuda Peduli Rakyat Aceh (KAPPRA) Nafis Rakan mengatakan ada dugaan permainan dan penyelewengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) oleh oknum BPBJ.
“Kami semakin curiga dengan tingkah para jajaran SKPA terutama BPBJ, usai ada kecaman dari kami dengan sigap mereka memperbaiki layanan website itu, ada apa? ketahuan bermain ya?,” Ungkap Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu kepada media, Rabu (01/05/2024).
Nafis menjelaskan aksi nanti merupakan bentuk kekesalan dan keresahan akan berjalanannya proses kinerjanya pemerintah Aceh, dan Ia menegaskan rusaknya layanan website tersebut merupakan hal yang fatal dan tidak bisa dimaafkan, sehingga sudah seharusnya Pj Gubernur Aceh Buztami Hamzah untuk ganti jajaran SKPA terutama BPBJ yang tidak becus bekerja.
“Sebelumnya tahun 2021 BPBJ dapat prestasi kinerja terburuk sepanjang sejarah, DPR Aceh pernah membentuk Panitia khusus (Pansus), dibidang mafia proyek itu, banyak temuan pada masa itu, kami kira hari ini BPBJ sudah sehat, ternyata udah kronis penyakitnya,” sebut Nafis.
Lanjutnya nasib pembangunan Aceh sangat berpengaruh dengan kinerja bidang itu, sudah selayaknya Pj Gubernur serius hadapi persoalan BPBJ serta membuat effek jera kepada jajaran yang terlibat saat ini.
“Pemerintah Aceh juga harus meminta maaf kepada masyarakat Aceh atas ketidak becusannya kinerja SKPA saat ini, dan kami KAPPRA tetap turun Aksi menuntut tuntutan yang telah kami ucapkan.” Demikian Nafis. (*)