COVID-19 (Coronavirus disease) berasal dari Wuhan di Cina, penemuan awal kasus penderita penyakit tersebut di Indonesia pada 2 Maret 2020. Kasus COVID-19 di Indonesia meningkat sangat pesat dengan ratio kematian pasiennya sangat besar, karena itu sekolah dan perusahaan dijalankan WHF (Work From Home) dengan online. Akibat pandemi banyak sekolah-sekolah meniadakan pembelajaran tatap muka untuk mencegah penularan covid-19. Aktivitas proses belajar mengajar di sekolah digantikan dengan proses belajar mengajar di rumah masing-masing peserta didik.
Kegiatan mengajar bisa dilakukan dari rumah menggunakan teknologi yaitu pembelajaran daring. Pembelajaran secara mandiri melalui daring menjadi prioritas keselamatan serta kesehatan peserta didik. Orang tua saat pandemi harus selalu memerhatikan anak-anaknya ketika belajar dari rumah.
Pembelajaran daring membuat anak di rumah menjadi bosan karena kurangnya interaksi serta aktivitas dengan teman sebaya akan memengaruhi perkembangan dalam kehidupan mereka. Orang tua saat pandemi harus selalu memerhatikan bagaimana anak-anak mereka dapat belajar dari rumah dengan baik karena anak-anak yang rentan dari pengawasan orang tua nyatanya kurang memerhatikan hal-hal yang bersifat positif.
Pengaplikasian permainan tradisional pada pembelajaran yang didampingi orang tua dapat memberikan nilai edukatif yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak karena pembelajaran terasa lebih menarik dan menyenangkan. Pemanfaatan permainan tradisional dapat menjadi solusi di saat pandemi covid-19. Sebab, pandemi yang terjadi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam aktivitas pembelajaran yang dilakukan secara daring di rumah.
Namun dilain sisi munculnya games online mengakibatkan hilangnya minat anak dalam permainan tradisional, seperti pada masa pandemi Covid-19 anak lebih suka bermain game online dibandingkan permainan tradisional. Padahal permainan tradisional sangat populer sebelum teknologi masuk ke Indonesia karena permainan modern lebih sulit untuk dijumpai dikalangan masyarakat namun perkembangan zaman teknologi semakin berkembang masyarakat lebih mudah mengenal dan menggunakan teknologi terutama pada anak-anak karena sifat keinginan untuk mengetahui lebih tinggi dari pada orang dewasa.
Baca Juga : Pentingnya Pendidikan Entrepreneurship dalam Pembelajaran di Sekolah
Anak-anak kini, bermain dengan permainan berbasis teknologi dan mulai meninggalkan permainan tradisional. Seiring dengan perubahan zaman, permainan tradisional perlahan akan hilang, bahkan sekarang banyak sekali anak-anak yang tidak mengetahui permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan salah satu kekayaan dan warisan budaya yang terdapat di Indonesia. Oleh sebab itu permainan tradisional perlu dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.
Permainan tradisional juga dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan sejak anak usia dini, seperti:
- aspek motorik yaitu anak mampu melatih motorik kasar, motorik halus, dan sensori motorik sera kekuatan daya lentur;
- aspek kognitif yaitu anak dapat mengembangkan sifat imajinatif dan kreatif dari proses mengenal alam, latihan problem solving atas kejadian yang ditemuinya, antisipatif terhadap permasalahan, serta pemahaman atas hal yang sifatnya kontekstual;
- aspek sosial yaitu anak mampu menjalin kerjasama serta melatih kematangan sosial dan kepekaan diri;
- aspek ekologis yaitu anak mampu memanfaatkan bahan yang berasal dari alam sekitar secara bijaksana;
- aspek nilai-nilai atau moral yaitu anak mampu menghayati ataupun mengamalkan nilai-nilai moral yang terkandung pada permainan tradisional;
- aspek emosi yaitu melalui anak dapat mengasah empati serta pengendalian diri untuk menunjang kehidupan pribadinya;
- aspek bahasa yaitu anak memerlukan dialog dalam memainkan permainan tradisional. Sehingga secara tidak langsung kemampuan berbahasa anak dapat meningkat secara natural.
Seyogyanya permainan tradisional harus dibudidayakan kembali tanpa mengesampingkan peran orang tua sebagai pendidik yang baik di dalam rumah, karena dengan pendampingan orang tua, permainan tradisional dapat berlangsung secara efektif tanpa menyisihkan sisi dari nilai edukatif yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Permainan tradisional sungguh memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental, seperti kecerdasan intelektual anak, melatih otak kiri anak dan melatih anak dalam penggunaan strategi secara mental atau emosional selain itu, kreatifitas dan bersosialisasi anak juga dapat dikembangkan melalui permainan.
Penulis : Prasita Puspita Sari Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo