Bertemunya Muslim dengan Wali Nanggroe, Isyaratkan Kokohnya Damai Aceh Perlu Dijaga

Gambar Gravatar

Banda Aceh, SIPNEWS.ID – Kehadiran Muslim yang akrab disapa Bang Muslim Ketua Demokrat Aceh, melakukan kunjungan Silaturahmi ke PYM Wali Nanggroe Malik Mahmud Alhaytar, 27 Desember 2021. Seakan memberi pesan, “Kokohnya Damai Aceh”.

Nurdiansyah Anggota DPRA yang sekaligus Bendahara Partai Demokrat Aceh, memberi catatan khusus pada kunjungan BM kali ini. Perdamaian Aceh adalah salah satu “Legecy” Presiden ke-6 “SBY”, yang harus dirawat secara terus menerus dan diisi dengan pembangunan. Kata Nyrdiansyah 28 Desember 2021, di Banda Aceh.

Bacaan Lainnya

Sangat tepat ungkapan Nurdiansyah, karena bagaimana tidak damai ini terpanjang dalam sejarah Aceh. Seperti tergambar dari waktu ke waktu, berikut :

14/8/45.Jepang menyerah kalah
○. PD II Berakhir.
○17/8/45. Ind merdeka
○../12/45. Jepang hengkang dr Aceh
○../../48. Aceh sumb 2 pesawat
○23/5/51. Bubar TNI Di Aceh.
○. Aceh gab dg Sumut
○21/3/53. Aceh berontak bersama DB
○. Aceh jadi negara NII
○. Tentera DITII terbentuk
○8/4/57. Genjatan senjata
○1959. Berontak lagi.
○1961. Berdiri Republik Islam Aceh
○8/5/62. Aceh jadi DI Aceh
○4/12/76. GAM
○1989. DOM
○7/8/98. DOM dicabut
○1999. Referehdum
○8/11/99. Sira gelar referendum akbar
○2000. Lahir org perlaeanan
○. KARMA, Farmidia, SMUR,
○. FDRA, SPURA, PERAK,
○. HANTAM
○6/5/02. Himpunan Mhs Anti Militer
○. HANTAM, PBB mulai terlibat
○9/12/02. COHA (Cessation of Hostilities
○. Agreement Jenewa Swiss
○. JSCC (Joint Security Committe
○. Komite Keamanan Bersama
○9/2/03. COHA Gagal
○19/5/03. DM
○19/5/04. DS
○26/12/04 Tsunami
○. Berubah DS jadi Dar Kemans
○. NGO Berdatangan
○Jan’05. Sepakat berunding
○19/5/05. Tertip sipil
○15/8/05. MoU Helsynki

Kini. Damai sudah kita nikmati selama 17 tahun berjalan, tentu kita sudah lelah dalam konflik. Ucap beberapa warga Banda Aceh, melihat kemesraan Muslim bersama WN PYM.

Pertemuan yang berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe, Lampeuneurut, Aceh Besar tersebut dihadiri oleh Ketua Demokrat Aceh, Sekretaris DPD Demokrat Aceh Arif Fadillah, Bendahara DPD Demokrat Aceh Nurdiansyah Alasta, dan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPD Demokrat Aceh Firdaus Noezula.

Sementara PYM Wali Nanggroe didampingi para Staf Khusus; H. Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak), Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man), dan Dr. M. Rafiq.

Pertemuan tersebut diawali dengan cerita nostalgia proses Perdamaian Aceh, dimana Presiden RI ke-6 SBY yang dibantu para juru runding intense berkomunikasi dengan pihak GAM yang salah satu delegasi nya adalah PYM Wali Nanggroe.

Dalam sambutanya Ketua DPD Demokrat Aceh menyampaikan Partai Demokrat berkomitmen penuh mendukung Lembaga Wali Nanggroe.

“Lembaga Wali Nanggroe sebagai pemersatu dan pembina serta pengawal perdamaian di Aceh. Oleh karena itu Lembaga Wali Nanggroe sangat penting dalam mempercepat pembangunan Aceh saat ini”. ungkap Muslim.

Muslim menambahkan jika Demokrat memiliki sejarah tersendiri dengan Aceh khususnya terkait perdamaian. “Pak SBY selalu berpesan akan penting nya menjaga Perdamaian Aceh. Itulah yang membuat kami konsisten mengawal MoU, dan mengawal keberadaan Lembaga Wali Nanggroe di Aceh sebagai kekhususan Aceh pasca lahirnya MoU Helsinki” . Pungkas BM.

Bahkan dari beberapa tokoh masyarakat Aceh, sabgat apresiasi pertemuan ini. Jika perlu kunjungan berikutnya, lakukan silaturrahmi dengan Partai Aceh. Tidak apa-apa, kita sedikit merendah. Ungkap mereka. (R).

Pos terkait