LITERASI DIGITAL KOTA BIREUEN PROVINSI ACEH

Gambar Gravatar

LITERASI DIGITAL KOTA BIREUEN PROVINSI ACEH

Rabu, 17 November 2021, Jam 09.00 WIB

Bacaan Lainnya

Bireun, SIPNEWS.ID – Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.

Sebagai Keynote Speaker adalah Direktur Jenderal Aplikasi Informatika yaitu, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang MELAWAN UJARAN KEBENCIAN DI DUNIA MAYA oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.

Netizen Indonesia harus serta merta menggunakan bahasa yang sopan. Dan selalu ingat bahwa apa yang kita posting di media digital akan meninggalkan jejak digital dan bisa dilacak. Penggunaan emoticon juga seharusnya digunakan. Hindari menulis dengan menggunakan huruf kapital di seluruh tulisan. Jangan asal berkomentar. Sebelum berkomentar, pelajari dulu konteks dan suasana diskusi serta materi yang hendak dikomentari. Hindari dorongan untuk menyerang pribadi. Jika ingin mengritik atau memberi saran, pertimbangkan untuk menyampaikannya secara pesan pribadi. Febriyandi Putra sebagai Penggiat Media Sosial memaparkan, internet positif merupakan suatu kebijakan dari kominfo untuk mengendalikan beberapa konten dari website.

Baik dari segi konten website, iklan ataupun yang lainnya. Biasanya nih website yang terblokir atau yang terkena internet positif dianggap memiliki konten berbau pornografi, privasi, perjudian, SARA ataupun konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Tujuannya adalah perlindungan pada masyarakat terhadap nilai-nilai etika, moral, dan kaedah-kaedah yang tidak sesuai dengan citra Bangsa Indonesia.

Muhammad Al Muttaqin, S. Pd., M.Pd sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen menambahkan, bijak bermedia sosial antara lain, jangan asal rekam atau upload, hindari penyebaran SARA dan pornografi, bertika dalam komunikasi, dan tidak menyebarkan hoaks. Muhammad Isya, M.Pd sebagai Kepala SMA Negeri 12 Padang mengatakan, dampak negatif dari internet yaitu, korban cyberbullying, pribadi menjadi lebih pemarah, kelelahan mental, tersesat dengan berita hoaks, dan cenderung mengisolasi diri.

Key Opinion Leader oleh Inta Oceania sebagai Presenter menambahkan, sebagai pengguna sosial media, kita tidak boleh sembarangan dalam berkomentar di akun sosial media orang lain. Selain itu, jangan pernah menggiring opini untuk sesuatu yang belum jelas kebenarannya. (Red)

Pos terkait