Jakarta, SIPnews.net--Partai Komunis China disebut mendukung aktivis kemerdekaan Papua Barat Merdeka. Hal itu diungkapkan Benny Wenda belum lama ini sebagaimana dilansir Pikiran Rakyat dengan judul berita Partai Komunis China. Mendukung Kemerdekaan Papua Barat.
Presiden sementara Gerakan Persatuan Kemerdekaan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda akui akan membuka ‘pintu’ lebar-lebar bagi China yang dipimpin Partai Komunis China meski berbeda ideologi. Seperti diketahui, di Cina cuma ada satu partai, yakni Partai Komunis Cina.
Hal tersebut terjadi karena belakangan ini China melalui Partai Komunis Cina menyatakan dukungannya terhadap pemberontakan yang dilakukan oleh ULMWP untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Benny menegaskan bila dia dan pihaknya dengan senang hati menerima dukungan dari negara mana pun demi mewujudkan kemerdekaan Papua Barat.
Hal itu dia sampaikan saat berada di pengasingan yang terletak di Oxford, Inggris, pada Selasa, 13 April 2021.
“Kami akan menyambut baik China dengan tangan terbuka. Kami menerima bantuan dari negara mana pun meskipun mempunyai perbedaan ideologis,” katanya, dikutip dari The Epoch Times.
Benny menuding Indonesia tak mampu menjaga rakyat Papua hingga akhirnya banyak orang yang terbunuh.
“Perjuangan kami telah berlangsung selama hampir 60 tahun. Rakyat saya tidak aman di tangan Indonesia. Hampir 500.000 pria, wanita dan anak-anak telah terbunuh sejak 1960,” kata Benny Wenda.
Tak sampai di situ, dia menuduh Indonesia telah melakukan genosida meski dalam tempo yang lambat.
Atas sangkaan tersebut dia juga menyalahkan dunia internasional yang enggan ikut campur dalam menangani masalah Papua Barat.
“Pada dasarnya ada genosida lambat yang dilakukan oleh Indonesia, dan Australia serta Selandia Baru menolak untuk bertindak atas krisis kemanusiaan ini,” katanya.
Benny bahkan mengutip isi dari pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Indonesia, di mana tertulis penjajahan harus dihapuskan dari dunia.
“Terorisme adalah penggunaan kekerasan terhadap warga sipil untuk mengintimidasi penduduk untuk tujuan politik. Inilah yang sebenarnya telah dilakukan Indonesia terhadap rakyat saya selama 60 tahun,” katanya.
Seperti diketahui, bukan cuma China dan Partai Komunis China yang selalu membantu para pemberontak di Papua, aktivis keturunan Cina Veronica Koman juga aktif membantu Organisasi Papua Merdeka.
Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka atas provokasi jahat pendukung Ahok itu, Papua sempat bergejokak dan telah memakan korban ratusan jiwa lara pendatang di Papua.
Sikap Pemerintahan Jokowi dalam membasmi para peneror bertopeng pejuang kemerdekaan Papua itu terkesan sangat lembut. Sikap tersebut berbeda jauh bila berhadapan dengan ormas Islam. Apalagi Ormas Islam sejenis HTI dan FPi, kubu Jokowi Ahok langsung melabelin dengan tuduhan radikal dan intoleran.
“Kenapa saat menghadapi pengacau dan pembunuh di Papua seperti diam tidak pernah mengutuk,” tanya aktivis Medsos Moectar Al Usmany.(Pikiran-rakyat.com)