DELI SERDANG, SIPNEWS.ID – Syngenta menyelenggarakan Festival Pertanian Regeneratif di Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu lalu (14/09/2024), dengan fokus memperkenalkan solusi pertanian berkelanjutan kepada para petani, khususnya petani perempuan. Inisiatif ini bertujuan mengatasi tantangan perubahan iklim sekaligus meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan petani.
Praktik pertanian regeneratif berkontribusi pada peningkatan kesuburan tanah. Kesuburan tanah ini penting karena tanah menjadi media utama dalam bercocok tanam. Dalam praktiknya, pertanian regeneratif menerapkan pengolahan tanah minimum atau tanpa olah tanah. Selain olah tanah minimum, petani juga dapat menanam tanaman penutup tanah untuk membantu melestarikan dan mengembalikan nutrisi, melindungi tanah dari erosi, dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air.
Dalam festival ini, Syngenta memperkenalkan salah satu cara mengelola sisa tanaman atau limbah pertanian seperti jerami menjadi biochar. Biochar memiliki banyak sekali manfaat bagi lahan pertanian dan petani. Biochar berfungsi sebagai pembenah tanah yang mampu meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah.
“Biochar membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan serapan unsur hara, mengurangi pencucian hara, menambah daya tampung air, meningkatkan kelimpahan mikro organisme, serta membantu menetralkan pH tanah. Selain meningkatkan produktivitas lahan, produksi biochar juga dapat menjadi alternatif usaha untuk meningkatkan pendapatan petani,” hal ini disampaikan Wida Akasah S.Agr., M.Sc., Dosen Agroteknologi dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Kamis (19/09/2024), dalam keterangannya yang juga hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Latif selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang mengatakan, kami mengapresiasi upaya Syngenta dalam memberikan edukasi kepada petani. Dengan peningkatan keterampilan petani maka optimalisasi lahan pertanian di Deli Serdang akan semakin baik.
“Kami harap kolaborasi dengan Syngenta ini dapat terus dilakukan di Deli Sedang dan dikembangkan di wilayah lain, sehingga lebih banyak lagi petani yang akan menerapkan pertanian regeneratif dan mengelola limbah pertanian dengan tepat dan bermanfaat,” ujarnya dalam kata sambutannya.
Sementara Sustainability Officer Syngenta Indonesia, Harlino Prayudha mengatakan hadirnya festival ini menandai dua tahun perjalanan Program Petani Perempuan di Deli Serdang. Program Petani Perempuan ini merupakan wujud komitmen Syngenta untuk meningkatkan peran petani perempuan di lingkungan kerja dan masyarakat.
“Petani perempuan yang tergabung dalam program tersebut mendapatkan berbagai pelatihan terkait praktik pertanian regeneratif, salah satunya adalah pembuatan kompos sebagai alternatif pembakaran jerami. Selain itu, mereka juga dilatih mengelola usaha tani dan menggunakan produk perlindungan tanaman (prolintan) secara bertanggungjawab,” terangnya
“Peran petani perempuan sangat penting dalam mendukung keberlanjutan pertanian di Indonesia. Dengan keterampilan dan pengetahuan praktik pertanian regeneratif, petani perempuan dapat menjadi penggerak masyarakat. Keberhasilan petani perempuan merupakan langkah strategis menuju pertanian Indonesia yang lebih berkelanjutan dan iklusif,” pungkasnya.
Festival Pertanian Regeneratif dan Program Petani Perempuan merupakan kontribusi nyata Syngenta dalam meningkatkan kesejahteraan petani, mendukung keberlanjutan pertanian, dan ketahanan pangan di Indonesia.[Red]