LITERASI DIGITAL KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH
Jumat, 12 November 2021, Jam 09.00 WIB
Bireun, SIPNEWS.ID – Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.
Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar MEMAHAMI PENTINGNYA DATA PRIBADI, yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.
Data pribadi adalah harta yang sangat penting, maka jangan sampai data Anda bocor dan digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab terutama untuk penipuan online dengan menggunakan data Anda. Agar data tidak dicuri atau bocor, maka jangan asal berikan data pribadi, aktifkan fitur 2 langkah, buat password yang kuat dan rutin diganti. Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU ITE yaitu data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan orang bersangkutan, seperti yang dipaparkan oleh Rizal Fuadi, S.Pd.I Sekretaris AGPAII Bireun. Diperkuat penjelasan oleh Ahmad Zamzamy, S.Sos.,M.Med.Kom Dosen UPN Veteran Jawa Timur yang menerangkan tentang phising dimana kejahatan siber ini banyak menggunakan data atau perusahaan pihak lain. Sarana yang digunakan oleh phisher (pelaku) antara lain menggunakan alamat email palsu dengan memanfaatkan logo atau merk resmi, membuat hyperlink atau instant message. Maka kita harus waspada, cek aalamat email, periksa link, apabila meminta informasi pribadi maka abaikan saja, dapat juga berupa voucher discount atau free trial.
Agar dapat lebih paham tentang dunia digital, kita juga harus kenal macam aplikasi percakapan dan fiturnya seperti yang dibahas oleh Dr. Ismail, S.Sos Tenaga Ahli Kepala BNPT. Ada berbagai macam aplikasi percakapan seperti Whatapps, WeChat, FB Messenger, Telegram dan sebagainya yang mempunyai fitur berbeda. Data dari sumber Statista bahwa pengguna aplikasi terbesar adalah Whatapps, FB Messenger dan WeChat. Kita harus paham semua fitur agar terhindar dari penipuan digital. M. Rezeki Muamar, S.Si.,M.Ed Ketua Program PPG Al Muslim mengajak Kita untuk mengenal berita palsu atau hoax. Sumber terbesar berita hoax berasal dari media sosial dan diikuti oleh aplikasi percakapan atau chating (sumber : Mastel 207). Cara mengenali berita palsu adalah dengan melihat judul yang provokatif, cermati alamat situs dan sumbernya, cek fotonya (editan atau bukan), bandingkan dengan situs lainnya dan sebagainya. Mari kita cegah dan jangan sembarangan menyebarkan berita palsu dengan selalu mengecek kebenaran informasi tersebut. Nelly Carey, Influencer menjadi Key Opinion Leader yang mengingatkan agar selalu berhati hati apabila mengisi e form karena semua data kita akan diminta. Selalu menjaga dan melindungi data kita dan keluarga, jangan share foto keluarga terutama anak di media sosial.