Literasi Digital Kabupaten Pidie Provinsi Aceh

Gambar Gravatar

Literasi Digital Kabupaten Pidie Provinsi Aceh

Rabu, 08 September 2021, Jam 13.30 WIB

Bacaan Lainnya

Pidie, SIPNEWS.ID – Sebagai pengguna internet kita bebas untuk berekspresi di dunia digital yang memiliki skill yang bermanfaat di platform media sosial. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Aceh tepatnya Kabupaten Pidie. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain POSITIF KREATIF DAN AMAN DI INTERNET, REKAM JEJAK DIGITAL DI RANAH PENDIDIKAN, PERAN KOMUNITAS AKADEMIK DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL, dan TIPS MENGENALI BERITA PALSU DAN VERIFIKASI.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Aceh yaitu, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T yang memberikan sambutan pembuka dan dukungan penuh untuk Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang KEBEBASAN BEREKSPRESI DI DUNIA DIGITAL oleh para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang influencer yang akan ikut berpartisipasi.

Pembahasan tentang budaya digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, sesuai dengan budaya Indonesia. Namun hal tersebut berbanding terbalik dalam laporan berjudul digital civility index (DCI) Microsoft mengumumkan bahwa tingkat keseponan pengguna internet sepanjang 2020, termasuk negara Indonesia. Maka dari itu kita sebagai pengguna internet perlu berhati-hati untuk menjauhi perilaku yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Perilaku buruk dapat berdampak negatif untuk orang lain seperti menyebarkan hoax, bullying, dan ujaran kebencian. Untuk menangani hal tersebut perlu adanya peran cakap digital yang tak hanya cakap operasikan alat atau aplikasi, melainkan juga bertanggung jawab. Inilah saatnya kita harus makin cakap berdigital sesuai dengan Budaya Indonesia yang santun.

Dalam menlajutkan pembahasan di atas, literasi Indonesia masih cukup lemah. Di dunia maya harus cerdas secara emosi. Kebebasan berekspresi jika tanpa atura atau batasan, akan menjadi kebebasan yang salah. Kebebasan berekspresi di dunia digital merupakan sebuah konten bagi setiap pengguna internet. Perlu diketahui konten yang baik belum tentu benar, tidak semua konten yang benar pantas di sebar, konten yang benar belum tentu bermanfaat. Meski begitu, kita perlu berekspresi di media sosial, namun harus memperhatikan batasan-batasan yang berlaku seperti tidak menyinggung agama, ras, budaya dan golongan tertentu. Mari wujudkan internet yang sehat, agar kita tidak terjerumus dengan hal-hal negatif yang ada di ruang digital.

 

Pos terkait